Rentang Waktu | Perubahan | % Perubahan |
---|---|---|
Hari Ini | $ -0,16 | -0,51% |
7 Hari | $ 3,20 | 11,56% |
30 Hari | $ 5,72 | 22,72% |
3 bulan | $ 8,96 | 40,84% |
Setelah transisi Ethereum (ETH) dari mekanisme konsensus Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS), tanggung jawab pemeliharaan jaringannya bergeser dari miner ke validator. Validator tersebut memelihara jaringan Ethereum dengan menjalankan stake token ETH mereka. Rocket Pool (RPL) adalah sebuah staking pool yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi aktif dalam pemeliharaan jaringan Ethereum. Dengan memanfaatkan Rocket Pool, individu dapat turut berkontribusi dalam menjaga keamanan dan pengoperasian ekosistem Ethereum dengan melakukan staking ETH.
Sebagai proyek yang dirancang untuk pengguna ETH, Rocket Pool adalah sebuah protokol yang bertujuan untuk mengurangi persyaratan staking pada jaringan Ethereum. Protokol ini beroperasi sebagai protokol liquid staking, di mana pengguna dapat dengan aman menjalankan stake ETH mereka secara trustless terhadap jaringan operator node.
Rocket Pool didirikan pada tahun 2016 oleh David Rugendyke, yang juga menjabat sebagai CTO protokol tersebut. Tim ini terdiri dari para profesional yang sangat terampil dan berdedikasi untuk kesuksesan proyek. Dalam timnya, terdapat Darren Langley (Manajer Umum), Kane Wallmann (Insinyur Soliditas Senior), Nick Doherty (Insinyur Blockchain Senior), Joe Clapis (Insinyur Blockchain Senior), dan Maverick (Nick Ashley) sebagai Manajer Pemasaran dan Komunitas.
Rocket Pool menurunkan penghalang bagi holder ETH yang ingin bergabung dan menjalankan stake token mereka. Protokol ini memungkinkan pengguna dengan jumlah ETH yang lebih kecil untuk berpartisipasi dalam staking pool. Melalui proses kolaboratif, kontributor mengumpulkan 16 ETH yang dicocokkan oleh jaringan Rocket Pool dengan 16 ETH lainnya dari validator. Total gabungan 32 ETH ini memenuhi persyaratan untuk membuat node validator di jaringan Ethereum. Ketika node tersebut melakukan validasi transaksi di jaringan Ethereum, setiap kontributor, yang dikenal sebagai staker, mendapatkan reward yang proporsional berdasarkan kepemilikan mereka di node tersebut.
RPL adalah token utama yang digunakan untuk tata kelola protokol Rocket Pool dan dapat dijalankan dalam stake pada node Rocket Pool sebagai asuransi. Saat membuat sebuah validator minipool 16 ETH, minimal 10% dari nilai ETH harus dijalankan dalam stake di RPL sebagai jaminan keamanan. Asuransi ini berfungsi sebagai kolateral, melindungi dari penalti atau pemotongan yang mengakibatkan staking kurang dari 16 ETH. Jika operator gagal, kolateral mereka akan dilelang untuk mengkompensasi protokol. Sebagai imbalan atas asuransi ini, operator node menerima reward RPL yang dihasilkan oleh inflasi protokol. Semakin banyak RPL yang dijalankan dalam stake, semakin besar pula reward-nya.
Pasokan RPL yang beredar saat ini mencapai 19.474.470 token, yang akan meningkat sebesar 5% per tahun. Perlu digarisbawahi bahwa tokenomics RPL terkait erat dengan staking Ethereum, karena Rocket Pool berfungsi sebagai layanan staking di jaringan Ethereum.
RPL digunakan untuk memberi insentif kepada peserta jaringan dan memfasilitasi tata kelola di dalam ekosistem. Selain itu, token tersebut memainkan peran penting dalam ekosistem Rocket Pool, memungkinkan pengguna untuk membayar biaya dan melakukan berbagai transaksi di jaringan.
RPL mengambil pendekatan unik terhadap inflasi dibandingkan dengan banyak jaringan kripto lainnya. Di saat beberapa jaringan memasukkan token dalam proses burning secara berkala untuk mengendalikan inflasi, RPL menganggarkan tingkat inflasi tahunan sebesar 5%. Distribusi token yang baru dicetak ini adalah sebagai berikut:
Dengan transisi Ethereum baru-baru ini ke mekanisme konsensus PoS, industri kripto mengantisipasi perluasan jaringan yang sedang berlangsung. Karena semakin banyak pengguna yang mempertimbangkan staking ETH sebagai opsi yang layak, protokol seperti Rocket Pool siap untuk memainkan peran penting, mengingat koneksi Rocket Pool yang dekat dengan jaringan Ethereum.