Rentang Waktu | Perubahan | % Perubahan |
---|---|---|
Hari Ini | $ 0,35 | 1,58% |
7 Hari | $ 1,47 | 7,06% |
30 Hari | $ 10,13 | 83,36% |
3 bulan | $ 13,04 | 141,13% |
Avalanche adalah jaringan blockchain terdesentralisasi Layer 1 yang dibangun untuk mendukung aplikasi yang kompleks dan fungsi blockchain khusus. Avalanche bertujuan untuk menjadi alternatif Ethereum terkemuka, bersaing dengan chain populer lainnya seperti Solana dan Cardano untuk mendapatkan gelar "Ethereum Killer."
Berkat arsitekturnya yang dapat diskalakan (scalable), jaringan Avalanche dapat menangani hingga 6.500 transaksi per detik dan memiliki biaya gas (gas fee) yang relatif rendah. Terdapat berbagai macam aplikasi terdesentralisasi (dApp) yang di-hosting oleh Avalanche. Dan mereka menghasilkan total value locked (TVL) yang memecahkan rekor sebesar US$12 miliar pada akhir tahun 2021. Pada saat yang sama, banyaknya dApp di blockchain Avalanche meningkatkan permintaan token AVAX dan berdampak baik pada harga aset kripto.
Avalanche juga menggunakan Ethereum Virtual Machine (EVM), yang membuatnya lebih mudah dan lebih cepat bagi developer untuk melakukan porting dan menggunakan smart contract dan aplikasi berbasis Ethereum ke jaringan Avalanche. Dengan pengalaman pengguna yang sudah dikenal, pengguna baru dapat dengan mudah dan cepat bergabung ke jaringan Avalanche.
Native token Avalanche adalah AVAX, yang diperlukan untuk membayar biaya gas yang diperlukan saat menyelesaikan transaksi di jaringan Avalanche. Selain itu, holder token AVAX dapat memberikan pendapat mereka pada masalah tata kelola protokol dan memiliki hak suara dalam pengembangan blockchain di masa depan.
Pasokan maksimum token Avalanche adalah 720 juta. Pada 21 November 2021, AVAX mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH) sebesar US$146. Ini adalah periode ketika platform DeFi baru dan inovatif memilih jaringan Avalanche untuk menjadi host aplikasi mereka. Selain itu, Avalanche adalah pemain yang menonjol selama bull run tahun 2021.
Dalam serangkaian putaran pendanaan swasta dan publik, 360 juta token AVAX dicetak dan dijual kepada para pendukung awal, mengumpulkan US$55 juta. Token tersebut didistribusikan dengan rincian sebagai berikut: Pendiri dan proyek Avalanche menerima 19,3%, investor menerima 16%, dan reward yang sudah ditambang sebelumnya dan airdrop komunitas menerima 64,7%. Token AVAX akan terus didistribusikan kepada para holder-nya melalui staking reward selama beberapa dekade ke depan. Selain itu, jadwal pasokan Avalanche menguraikan unlock token yang konsisten selama beberapa tahun.
Jaringan Avalanche didirikan oleh Ava Labs. Tokoh yang memimpin ventura Ava Labs adalah Emin Gün Sirer, seorang ilmuwan komputer terkenal. Gün Sirer adalah profesor Cornell University yang terkenal karena kontribusinya pada sistem peer-to-peer (P2P) dan jaringan komputer. Selain itu, mereka juga merupakan pelopor dalam solusi penskalaan Bitcoin. Kevin Sekniqi dan Maofan Yin, yang memiliki gelar PHD dalam ilmu komputer, adalah anggota senior lainnya dari tim Ava Labs.
Jaringan Avalanche memiliki kerangka kerja unik yang membedakannya dari chain saing. Jaringan ini terdiri dari beberapa blockchain, yang masing-masing memiliki tujuan berbeda dengan tanggung jawab yang berbeda pula.
X-Chain Avalanche dibangun menggunakan directed acyclic graph (DAG), yang secara eksklusif digunakan untuk mengirim dan menerima uang. Dengan mengisolasi transaksi-transaksi ini, jaringan Avalanche dapat mengurangi kemacetan dan memungkinkan pembayaran yang lebih cepat dan lebih murah.
P-Chain Avalanche digunakan untuk staking dan validasi. Pada P-Chain, pengguna Avalanche dapat menjadi validator untuk menerima staking reward.
C-Chain Avalanche adalah lapisan eksekusi yang sepenuhnya kompatibel dengan smart contract dan dapat mendukung dApp. C-Chain adalah rumah dari semua protokol Avalanche DeFi dan fungsi NFT.