Bagaimana Cara Mengidentifikasi Penipu?

Dipublikasikan Pada 28 Sep 2023Diperbarui Pada 6 Mei 2024Baca 9 mnt367

Para penipu sering kali menyesatkan seseorang dengan memberi iming-iming prospek keuntungan yang besar, pendapatan yang menarik, atau menawarkan mata uang kripto dengan harga yang tidak masuk akal. Akibatnya, seseorang dapat mentransfer dana mereka ke akun palsu atau platform penipuan, lalu mengalami kesulitan saat mencoba menarik dana atau menerima apa yang dijanjikan. Sayangnya, hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan kerugian finansial bagi mereka yang terdampak.

Pengingat ramah: Kami tidak menyarankan Anda untuk melakukan transaksi offline karena risiko yang tidak terduga. Kami meminta Anda untuk tetap waspada selama proses transaksi. Jika Anda menerima pemaparan proyek yang tidak diminta atau tautan file yang tidak jelas di aplikasi perpesanan (messaging) seperti WhatsApp, Telegram, dan lainnya, mohon berhati-hati dan pertimbangkan untuk melaporkan atau memblokir kontak tersebut. Lindungi aset pribadi Anda agar tidak menjadi korban penipuan.

Alat komunikasi yang sering digunakan oleh penipu

Penipu biasanya akan menjangkau pengguna melalui alat komunikasi yang berbeda. Berikut ini beberapa alat komunikasi yang sering digunakan:

  • Situs Web: penipu sering kali membuat situs web palsu dengan menyamar sebagai entitas resmi, serta menipu pengguna untuk memberikan informasi pribadi atau melakukan transaksi keuangan.
  • WhatsApp: kelompok penipu akan menghubungi calon korban melalui WhatsApp, mengirimkan informasi palsu, atau melakukan aktivitas penipuan.
    Catatan: kami tidak memiliki grup WhatsApp resmi. Waspadai penipuan yang berpura-pura sebagai channel resmi kami.
  • Telegram: penipu akan membuat grup obrolan pribadi di Telegram untuk merekrut korban atau menyebarkan informasi palsu.
  • Facebook: kelompok penipu dapat membuat halaman atau akun palsu untuk melakukan promosi palsu atau terhubung dengan calon korban.

Pendekatan penipuan yang sering digunakan oleh penipu:

Berikut adalah beberapa pendekatan yang biasa digunakan oleh penipu:

1. Penipuan Investasi

Sering kali, penipu akan mengirimkan pesan pribadi kepada pengguna melalui aplikasi perpesanan, yang mengatakan bahwa mereka bisa mendapatkan uang dengan melakukan investasi. Mereka akan sering berganti aplikasi perpesanan untuk berkomunikasi dengan pengguna, serta mengeklaim bahwa menginvestasikan sejumlah aset dapat menghasilkan keuntungan, dan pengguna akan tergiur dengan hal itu. Kemudian, penipu akan mengubah aturannya dan meminta pengguna untuk membayar lebih banyak untuk menarik penghasilan mereka, dan selanjutnya, permintaan penarikan akan ditolak karena berbagai alasan.

Misalnya, seseorang di Instagram menerima pesan dari orang asing. Pesan tersebut mengatakan bahwa mereka bisa mendapatkan uang dengan memberikan suara pada iklan perusahaan mobil. Setelah itu, mereka mulai mengobrol di Telegram. Pada awalnya, orang tersebut menjelaskan bahwa jika pengguna memasukkan sejumlah uang, mereka bisa mendapatkan lebih banyak uang nantinya. Hal ini membuat pengguna berpikir bahwa berinvestasi adalah ide yang bagus. Namun, di kemudian hari, orang tersebut mengubah peraturannya. Mereka memberi tahu pengguna bahwa mereka harus membayar lebih banyak uang untuk mengambil penghasilan mereka. Selain itu, mereka juga menggunakan berbagai alasan untuk menolak permintaan penarikan uang dari pengguna.
CT-App-Telegram FraudsterPenipu Menawarkan Peluang Investasi kepada Pengguna dengan Mendepositkan Lebih Banyak Dana untuk Naik ke Level Berikutnya dan Mendapatkan Penghasilan yang Lebih Besar

Beberapa penipuan investasi diawali dengan penawaran peluang menarik oleh penipu, dengan menjanjikan keuntungan yang tinggi. Peluang ini dapat mencakup berbagai aset seperti saham, real estat, mata uang kripto, dan masih banyak lagi. Mereka sering kali memberikan jaminan yang tidak realistis, serta menekankan urgensi dan meminta kerahasiaan. Tidak hanya itu, mereka juga sering menggunakan informasi palsu dan memperkenalkan diri sebagai ahli untuk memikat investor yang tidak menaruh rasa curiga.
CT-app-invesment scamPenipu Menawarkan Investasi dengan Keuntungan Menarik di Telegram

2. Transfer Dana ke Platform Penipuan

Penipu akan membujuk pengguna untuk menarik dana mereka ke platform penipuan dengan menjanjikan keuntungan yang tinggi. Pada awalnya, mereka memberi sejumlah keuntungan kepada pengguna. Kemudian, ketika pengguna menginvestasikan dana dalam jumlah besar, penipu akan menolak permintaan penarikan dengan berbagai alasan seperti "skor kredit rendah, membutuhkan pembayaran dalam jumlah tertentu," atau meminta deposit sebelum mengizinkan penarikan.
CT-App-transfer fund to fraudulent platformsPermintaan Penarikan Pengguna Ditolak dan Pengguna Diminta untuk Mendepositkan Lebih Banyak Dana guna Meningkatkan Skor Kredit

Situasi yang juga kerap dijumpai yaitu penipuan online yang melibatkan platform Edaytask. Hal ini menjadi sebuah kisah peringatan tentang bagaimana kepercayaan dan kerentanan finansial dapat dieksploitasi di era digital. Di sebuah situs web, korban bertemu dengan seseorang yang mengaku bekerja untuk Amazon, lalu korban diberi iming-ming peluang bisnis. Korban diperkenalkan dengan platform Edaytask dan, karena percaya bahwa korban bisa mendapatkan uang, korban mulai menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Namun, penghasilan korban dibekukan, dan korban dipaksa membayar uang untuk mengakses penghasilannya, sehingga mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan. Kasus ini menunjukkan pentingnya kesadaran finansial online dan berfungsi sebagai pengingat untuk terus berhati-hati ketika dihadapkan pada peluang yang menggiurkan, khususnya di internet. Selain itu, kasus ini juga menggarisbawahi petingnya kewaspadaan dan pengetahuan untuk melindungi diri dari penipuan online.
CT-app-fraud-fraudsters persuade victimPenipu Memberikan Panduan Lengkap kepada Korban untuk Menyelesaikan Tugas-Tugas yang Ada
CT-app-fraudster act as CSLayanan Pelanggan Penipu Menyarankan Korban untuk Menyelesaikan Tugas Lain Agar Dapat Menarik Komisi yang Diperoleh

3. Penipuan Kerja

Penipu akan membujuk pengguna dengan kedok penghasilan tinggi untuk mendepositkan dana dalam jumlah kecil dan mendapatkan keuntungan kecil. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah deposit, jika pengguna memutuskan untuk tidak melakukan deposit tambahan, akun mereka akan dibekukan dan mereka akan diminta untuk mendepositkan lebih banyak dana untuk melakukan penarikan. Untuk detail selengkapnya tentang penipuan kerja yang kerap terjadi, lihat di sini.
CT-App-Working FraudPenipu Menawarkan promosi Menarik untuk Membujuk Pengguna agar Mendepositkan Dana dalam Jumlah Kecil dan Mendapatkan Keuntungan Menarik

Beberapa penipu akan menawarkan peluang kerja palsu yang mudah, bergaji besar, dan fleksibel, yang mungkin meliputi pemasaran online, entri data, pengujian produk, dan lainnya. Biasanya, mereka akan meminta pembayaran di muka dari pengguna, dengan mengeklaim bahwa itu adalah "biaya pelatihan", "biaya masuk", dan jenis biaya serupa lainnya yang digunakan untuk menyediakan materi atau peralatan pelatihan yang relevan. Setelah pengguna melakukan pembayaran di muka, penipu akan memberikan beberapa tugas sederhana kepada pengguna, seperti mengunggah iklan online, mengisi beberapa survei, mengklik tautan yang disediakan untuk menyelesaikan tugas, atau tindakan sederhana lainnya.
CT-app-working fraudPenipu Meminta Pengguna Mendepositkan Sejumlah Uang untuk Menyelesaikan Tugas Sederhana

4. Penipuan Peniruan Identitas

Beberapa penipu akan berpura-pura menjadi bagian dari organisasi resmi, serta menggunakan dokumen dan logo palsu agar terlihat meyakinkan. Mereka menawarkan layanan seperti bantuan pajak atau nasihat hukum, dengan meminta biaya atau informasi pribadi. Terkadang, mereka juga menggunakan ancaman untuk menakut-nakuti orang agar memberikan apa yang mereka inginkan. Mereka mungkin meminta informasi pribadi, detail bank, atau uang. Waspadai juga penipuan melalui telepon, di mana mereka berpura-pura menjadi polisi atau petugas pemerintah, dengan mengatakan bahwa Anda sedang dalam masalah dan harus memberikan sesuatu kepada mereka untuk menghindari masalah.
CT-app-Impersonation ScamPenipu Berpura-Pura Menjadi Petugas Pemerintah yang Meminta Pengguna Mendepositkan Lebih Banyak untuk Membayar Pajak Penghasilan

Bagaimana cara agar saya tidak menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh oknum penipu?

  • Berhati-hatilah terhadap panggilan, email, atau pesan media sosial yang dikirim oleh orang asing. Mereka bisa saja mengaku sebagai bagian dari lembaga pemerintah, perusahaan, atau bahkan badan amal untuk memperoleh informasi pribadi atau dana Anda. Jangan mudah memercayai mereka. Hindari mentalitas mencari keuntungan, karena hal ini dapat dieksploitasi oleh orang jahat.
  • Lakukan verifikasi identitas terhadap individu yang berpura-pura menjadi pejabat pemerintah, pejabat perusahaan, pencari kerja, dan lain-lain. Anda dapat mencari informasi kontak yang relevan dan langsung menghubungi mereka secara mandiri, alih-alih menggunakan nomor telepon atau alamat email yang disediakan.
  • Jangan bagikan informasi pribadi seperti nomor Jaminan Sosial, detail rekening bank, atau informasi kartu kredit. Hanya berikan informasi ini kepada entitas atau individu yang tepercaya.
  • Jangan mudah memercayai pesan-pesan yang menggiurkan. Transaksi privat memiliki risiko yang besar. Jangan mudah percaya dengan pesan-pesan di platform sosial yang mendorong penggunaan aset digital untuk transaksi kartu isi ulang virtual dengan harga beli yang tinggi atau harga jual yang rendah. Tetap waspada terhadap berbagai pesan menarik yang menawarkan "keuntungan tinggi"
  • Berhati-hatilah ketika seseorang meminta pembayaran di muka melalui metode yang tidak biasa, seperti wire transfer, kartu hadiah, atau mata uang kripto. Beberapa penipu akan memberi tahu bahwa Anda telah memenangkan hadiah, tetapi Anda harus membayar biaya di muka untuk menerima hadiah tersebut. Sebelum melakukan pembayaran, pastikan Anda memahami sifat transaksi dan hanya bertransaksi dengan entitas tepercaya.
  • Jangan mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal, karena hal itu dapat menyebabkan infeksi malware pada perangkat Anda.
  • Platform tidak menganjurkan transaksi offline karena risiko yang tidak terduga. Selama proses trading, pastikan untuk terus berhati-hati guna mencegah potensi kerugian aset yang diakibatkan oleh transaksi privat.
  • Kenali berbagai taktik dan skenario penipuan untuk mengidentifikasi tren dan perilaku penipu, sehingga Anda tidak menjadi korban berikutnya.
  • Jika terjadi risiko transaksi atau jika Anda menyadari bahwa Anda sedang ditipu, pastikan untuk segera mengakhiri transaksi, menghentikan kerugian Anda tepat waktu, menyimpan catatan obrolan dengan penipu, dan menyimpan catatan transaksi di platform penipuan. Segera hubungi dukungan pelanggan kami untuk mendapatkan bantuan.